30.10.08

GEOMETRY DIALOGUE


Proyek : TK Internasional BPK Penabur
Tim desain : yu sing, ronald ardikrismanto, yohan tirtawijaya, teguh radena, asep
Luas Bangunan : 3.280 M2


Proyek ini merupakan hasil sayembara renovasi sekolah dari beberapa konsultan arsitektur di Bandung yang diundang oleh yayasan BPK Penabur. Renovasi sekolah menjadi TK untuk digunakan selama kurang lebih 5 tahun, yang kemudian akan dibongka
r kembali menjadi sekolah internasional dari TK sampai tingkat SMA.
Bangunan eksisting berupa sekolah tua yang dipertahankan, renovasi hanya pada bagian entrance [yang tampaknya sudah pernah direnovasi sebelumnya, karena itu tidak dirubah]. Ruang-ruang di daerah entrance dibongkar menjadi lobby yang lebih representatif. Ruang tata usaha dan ruang rapat dipindahkan ke lantai 2. Bangunan baru yang ditambahkan berupa perpustakaan dan kantin di sebelah kiri kanan aula eksisting, serta fungsi pendukung kolam renang, farm & pet centre, serta hospital centre di area selatan lahan. Desain bangunan baru berusaha menampilkan bentuk yang menggambarkan dunia bermain anak-anak. Sehingga karakter bangunannya tidak mengikuti karakter bangunan eksisting, tapi dibiarkan kontras untuk memperlihatkan proses perkembangan sekolah pada 2 masa waktu yang berbeda. Semua bangunan eksisting dicat monokrom putih keabuan, sedangkan bangunan baru yang ditambahkan di cat warna-warni, menegaskan konsep GEOMETRY DIALOGUE yang merupakan konsep dasar desain TK Internasional ini.

GEOMETRY merupakan penerjemahan bentuk2 yang paling sederhana yang mudah dimengerti anak tk.
DIALOGUE merupakan pendekatan untuk mengenal dan memahami dunia anak. Dunia anak digambarkan sebagai dunia yang bermain, penuh dengan tawa, rasa ingin tahu yang besar, belajar hal baru, dan senang bergerak. Desain bangunan diharapkan dapat menggambarkan sekaligus mewadahi dunia anak tersebut.
GEOMETRY DIALOGUE merupakan ekspresi bangunan , yang merupakan eksplorasi dialog antara bentuk geometris yang satu dengan bentuk geometris lainnya. Bentuk geometris yang dipilih yaitu kubus, silinder, dan kotak. Bentuk-bentuk ini merupakan bentuk yang relatif mudah dalam pemanfaatan ruangnya. Dunia bermain [anak] digambarkan melalui hubungan antara bentuk geometris, ada yang saling bertumpang tindih, melayang, menembus ruang lain, dan ada juga yang dirotasi 3 dimensi. Masing-
masing massa geometris diberi warna-warni ceria yang berbeda-beda.

Fungsi kantin dan galeri / mall centre di letakkan di sebelah barat aula, merupakan massa kubus merah melayang yang dirotasi 3 dimensi. Massa kubus berdialog dengan massa kotak biru fasade ramp yang mengikuti kemiringan ramp. Suasana inner court barat yang dinamis ini menggambarkan aktifitas fungsi-fungsi bangunannya. Selain kantin dan ramp, outdoor playground juga direncanakan di sini. Bangunan di inner court timur didesain lebih ‘diam’. Massa silinder kaca dan tangga melingkar menggambarkan proses belajar yang terus berkesinambungan, tidak pernah selesai. Tangga melingkar menuju ruang olahraga di lantai 2 diletakkan menembus massa computer centre hijau yang melayang di atas massa perpustakaan. Deretan horisontal pipa besi yang dirol menegaskan bentuk silinder sekaligus berfungsi sebagai pijakan untuk
membersihkan kaca. Kolam air mancur di sepanjang selasar aula menimbulkan suara gemericik air yang memberikan ketenangan. Warna-warna yang ‘teduh’ mewakili fungsi perpustakaan dan computer center di area ini. Lansekap pada inner court timur ini hanya ditanami pohon buah-buahan, bunga, dan rumput. Tata lansekap mengajak anak untuk mengalami banyak pengalaman baru. Unsur-unsur batu, kayu, air, logam, pohon, rumput, bunga memperkaya interaksi anak dengan lingkungan sekolah. Keseluruhan fungsi, bentuk, pemilihan material, warna, dan lansekap menciptakan lingkungan tk yang diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar dan merangsang daya kreatifitas anak.

desember 2005,
yu sing


Tidak ada komentar:

Posting Komentar