Rabu, 04/03/09
Bandung, di kantor: waduhh, bandung sekarang panas melulu!
Kamis, 05/03/09
Tangerang, Rumah Rempoa (rumah tiga, buku: ‘mimpi RUMAH MURAH’): jam 09.00, masih pakai jaket yg dipakai dari bandung sejak pagi, wuihhh kok tangerang gak panas? Padahal tidak ada jendela satupun yang dibuka. Angin di mana-mana, ini rumah angin euy! Rumah rempoa ini salah satu rumah murah yang kami desain dengan ruang keluarga 725cmx765cm. Luas banget kan? Soalnya di dalam ruang keluarga itu ada taman terbuka, tanpa di batasi dinding dengan luas 600cmx340cm, dan ada teras terbuka di dalam dengan ukuran 165cmx340cm. Teras bisa dipakai untuk nonton layar tancep,nonton bola atau pertunjukkan musik sang pemilik. Lho kok bisa? Ruang keluarganya terbuka dong? Tanpa dinding ke arah taman? Oh tentunya, banyak hal tidak mungkin di rumah mahal menjadi mungkin di rumah murah!
Pemilik rumah: ‘yu sing, di sini tiap hari banyak angin, gak usah pake ac, gak usah pake lampu, terang terus, betul-betul hemat energi! Saya ga peduli temen saya bilang gini-gitu (harusnya dicat, lantainya kalo mau lebih rapi sebaiknya begini, kok itu gak diaci,bla bla bla)soal rumah saya. Di kamar mandi saja saya senang, dindingnya kaca, terang, bisa refleksi kaki, betah.’’ini lho, sing, lemari dari sisa dolkennya yang kami buat, murah banget.’
Yu Sing (sang arsitek): ‘wah bagus bu, iya ini murah bu.’ Dalam hati: seharusnya dari dulu ibu ajarin saya buat lemari beginian, lemarinya malah lebih murah dr lemari di rumah saya! Wah betapa bahagianya, desain menginspirasi pemilik rumah bahagia tinggal di rumah dan berkarya lebih hebat dari arsiteknya yang sok tahu.
Masih di Rumah Angin, jam 10.30, datang calon pemilik rumah murah lainnya, tetangga rumah angin.
Arsitek sok tahu: ‘ bli, gimana bisnisnya? Lancar?’
Pemilik rumah (dinding atap tanaman&bilik bambu, panggung, lantai berlubang-lubang): ‘cukup lancar,sekarang sy mengembangkan usaha baru. Terinspirasi dari tulisan yu sing di blog. Kenapa yu sing bantu desain rumah-rumah murah ini?’
Yu Sing: ‘ceritanya ada semua di buku ini: mimpi RUMAH MURAH, minggu depan deh muncul di toko buku. Jadi usaha baru apa, Bli?
Pemilik rumah (rumahnya belum punya nama, belum lahir): ‘saya suka ke tempat2 wisata, sering ketemu pengemis jual-jual souvenir. Bukan jualan, tapi mengemis minta dibeli. Kualitas barangnya seringkali tidak layak. Iya kan? Saya berencana bantu mereka dengan grafis dll agar souvenirnya menarik, laku, mereka jualan, bukan mengemis. Ntar bagi hasil, sebagian untuk mengembangkan usaha di tempat lain lagi.’
Yu Sing: ‘ wah, ide bagus tuh, Bli. Asyik, betul, memang perlu tuh!’ wah bahagia 2 kali nih! Jadi ingat bahwa sukses adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Sukses bila tahu apa maksud Tuhan dalam hidup saya, mengembangkan terus-menerus untuk mencapai potensi maksimal, dan senantiasa menabur benih untuk memberi manfaat bagi banyak orang (john maxwell).
sesaat saya mengalami perjalanan sukses itu…
anda mau bahagia, mengalami sukses ? Coba deh bantu desain rumah murah! Kang Juju sudah mengalami bahagia desain rumah murah itu, juga 2xlipat, bahagia dalam desain & bahagia dapet hadiah – IAI Award, 2x…bukan begitu, Kang?
Bandung, 5 maret 2009
yu sing