18.7.14

rumah menara angin, bsd, tangerang.

Lokasi lahan berada di sudut, dalam perumahan bumi serpong damai yang cukup mewah. Semula kami desain rumahnya seperti terasering sawah. Atas sawah, bawahnya rumah. Idenya dari foto keluarga pemilik lahan dengan pemandangan sawah2. Mereka suka pemandangan dan suasana alam. Namun batal, karena terlalu mahal. Kebutuhan ruangnya ingin sehemat mungkin. Hanya 1 lantai saja. sederhana. tanpa ingin menjadi mewah. bahkan mungkin menjadi antitesa dari kemewahan rumah2 sekitarnya.

Lalu desain direvisi lebih sederhana. Massa tipis memanjang di kedua sisi lahan yang menghadap jalan. Ruang2 berbatasan dengan selasar yang berfungsi sebagai teras terbuka ke arah kebun di dalam. Ventilasi dan cahaya alami menjadi lancar.

Kemudian atap miring di luar dan di dalam beda ketinggian agar menambah ventilasi di antaranya, juga setiap ruangan diberikan menara. Atap menara dari kaca untuk menambah cahaya. Udara panas juga mengalir ke atas melalui puncak menara2 angin. Ruang relatif lebih dingin.

Sejak awal semua ruang termasuk ruang tidur utama tidak dipasang pendingin udara. Hanya ada 1 pendingin udara bekas rumah lama, dipasang di antara 2 kamar anak. Itupun sekarang sudah tidak suka dinyalakan karena rumah sudah cukup adem. Tentu juga lebih sehat dan hemat listrik.

Di pintu depan, ada tambahan massa 2 lantai dari baja menyerupai kontainer. Fungsinya sebagai ruang produksi kue2 kering yang jadi profesi ibu pemilik rumah. Lantai 2 ruang terbuka yang mungkin berkembang menjadi kafe kue. Baja seperti kontainer dipilih karena hemat lahan, bersih, dan tahan berbagai benturan yang mungkin terjadi dalam proses produksi yang bisa cukup sibuk.













































Kebun di dalam rumah dijadikan sawah ladang oleh pemilik. Berbatasan dengan kolam ikan mujair nila yang airnya dapat dipakai untuk siram sawah. Sayangnya ketika hampir panen, sawah diserang wereng dan tikus. maklum belum pengalaman. juga belum/tidak mau bergantung pada obat kimia.

Arsitek: studio akanoma
Tim desain: yu sing, anjar primasetra, mahasiswa magang (lupa namanya)
foto: kristoporus primeloka
kontraktor tidak saya tulis karena setelah cukup lama dan proses yang sangat sulit, tidak dapat menyelesaikan, lalu dilanjutkan sendiri oleh pa seng pemiliknya.
Padalarang, 18 juli 2014
yu sing

rumah produksi samsara pictures, jakarta selatan.

Rumah kreatif. Seperti itu kira2 yang perlu didesain. Ruang pencarian ide. Bermain-main. Kantor informal. Sekaligus serius dalam penggarapan produksi2 film maupun iklan dan lain2 yang menjadi fungsi utama rumah produksi ini.

Lokasi lahan menghadap barat, maka bangunan dibagi menjadi 2 massa besar kiri kanan memanjang hadap utara dan selatan. Sisi barat untuk kamar mandi dan balkon. Panas matahari yang berlebih telah dikurangi cukup banyak. Bagian tengah massa adalah ruang jembatan. Lantai bawah untuk teras. Lantai atas ruang duduk informal. Sebetulnya fungsi2 ruang tidaklah sekaku itu. Ruang duduk suatu saat bisa menjadi latar produksi iklan produk tertentu. Juga ruang2 lain.

Sesuai fungsinya sebagai rumah produksi, perlu banyak variasi suasana agar memberikan kemungkinan latar gambar video menjadi beragam. Massa kiri/utara cukup besar 2 lantai dibangun menggunakan scaffolding (alat bantu konstruksi) sebagai struktur utamanya. Massa ini berfungsi sebagai ruang workshop dan produksi. Massa tengah berstruktur baja, dengan anak tangga kayu yang dipasangi per dan digantung angklung agar berbunyi setiap anak tangga diinjak. Massa kanan/selatan sebagai kantor2 berstruktur beton 2 lantai dan ditumpangi massa berstruktur kayu di lantai 3 yang dibuat panggung di atas kolam. Fasade depan massa beton dijadikan dinding panjat tebing untuk tempat melepas penat tim kerja rumah produksi ini.

Pilihan2 material dalam keseluruhan bangunannya mempertimbangkan kemudahan perawatan dalam arti relatif tidak perlu dijaga mulus kilap, mengingat aktivitas dan lalu lalang kegiatan yang sangat tinggi dalam waktu2 tertentu, juga terutama dipilih untuk penghematan anggaran konstruksi yang cukup ketat.














































Arsitek  : studio akanoma
Tim desain: yu sing, wilfrid, peter antonius, benyamin narkan
Kontraktor: thomas suwanto
Foto: kristoporus primeloka

padalarang, 18 juli 2014
yu sing