19.1.09

buku tentang arsitektur nusantara kini

Latar belakang
Indonesia adalah negara dengan sejuta budaya. Keanekaragaman memang sudah menjadi kekayaan negara ini bahkan sejak belum bernama Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar (tapi bukan negara dengan jumlah pulau terbanyak), dan kemungkinan juga negara dengan jumlah budaya terbanyak. Demikian pula dengan arsitekturnya. Keanekaragaman arsitektur tradisional Indonesia merupakan harta melimpah yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

Buku tentang arsitektur nusantara kini akan merupakan kumpulan karya arsitek indonesia (termasuk mahasiswa), yang mengangkat nilai lokalitas nusantara sebagai sumber inspirasi desainnya. Ini merupakan tanggung jawab yang besar dan proyek buku yang penuh harapan bagi kami para penyusun. Mudah2an menjadi catatan penting buat perkembangan arsitektur indonesia, dan bukan tidak mungkin menjadi rujukan arsitektur indonesia bagi dunia arsitektur global. Ini juga sebuah langkah menembus dinding, menulis tentang kekayaan (arsitektur) kenusantaraan oleh anak bangsa indonesia sendiri. Kita semua tahu bahwa tulisan2 bagus tentang budaya nusantara kebanyakan ditulis atau lebih dulu ditulis oleh orang-orang asing.Kontribusi rekan-rekan arsitek dan mahasiswa dalam mengirimkan karya kenusantaraannya kepada kami merupakan langkah penting bagi eksistensi arsitektur nusantara masa kini. kami menunggu kiriman karya dari rekan-rekan, sampai akhir februari 2009. mari menyongsong dunia arsitektur indonesia yang lebih bergairah dan penuh makna di masa depan.

Undangan sebagai kontributor buku arsitektur
Kepada seluruh rekan-rekan, melalui tulisan ini kami bermaksud untuk mengundang seluruh rekan-rekan arsitek untuk menjadi kontributor penerbitan sebuah buku arsitektur. Buku ini akan berisi tentang karya-karya arsitektur masa kini yang mengangkat/mengandung nilai-nilai lokalitas nusantara sebagai inspirasinya. Hal ini merupakan salah satu upaya kami untuk memasyarakatkan arsitektur dalam konteks kenusantaraan, menggali kekayaan arsitektur nusantara, sekaligus mendokumentasikan karya-karya para arsitek Indonesia yang mengangkat nilai-nilai lokal. Mudah-mudahan buku ini akan memberikan sumbangan catatan sejarah terhadap perkembangan arsitektur nusantara. Partisipasi rekan-rekan arsitek untuk menjadi kontributor sangat kami harapkan. Kami juga mohon bantuan rekan-rekan juga untuk menyebarkan undangan ini.

Penyusun : Josef Prijotomo, Galih Widjil Pangarsa, Yu Sing
Email : arsitektur_nusantara_kini@yahoo.com

Petunjuk pengiriman karya :
- setiap karya dikirimkan melalui email ke: arsitektur_nusantara_kini@yahoo.com
DAN dalam bentuk CD & hasil print dlm kertas A4 (yang berisi tim desain, penjelasan karya dan foto2/gambar2 dengan resolusi yang tinggi, dan data lengkap identitas pengirim) ke alamat: yu sing, jl.semar 34 bandung 40171, telp 022 6018247
(jadi ada 3 set materi yg perlu dikirimkan: email, CD&hasil print lewat pos)
- karya yg dapat dikirimkan adalah karya arsitektur yg berhubungan dengan nilai-nilai lokalitas terhadap konteks masa kini (lihat sinopsisnya pak josef prijotomo). Karya arsitektur dapat berupa proyek yang sudah dibangun, yang sedang dibangun, yang akan dibangun, maupun yang belum/tidak terbangun.
- max 1MB total utk setiap pengiriman email yg berisi 1 karya dengan isi penjelasan karya maupun foto2/gambar2nya (dalam email tidak perlu gbr lengkap, dalam cd gambar lengkap), file karya berupa pdf atau word, di dalam ukuran lembar A4
- tiap arsitek/tim/konsultan boleh mengirimkan lebih dari 1 karya
- judul file & email (subject) diatur sbb: fungsi bangunan - nama proyek - nama arsitek utama/tim/konsultan
(contoh: museum – sayembara museum tsunami aceh – ridwan kamil/urbane). utk proyek sayembara, di depan nama proyek ditulis keterangan sayembara.
- setiap karya yg masuk akan diseleksi oleh penyusun

Sinopsis : (dr pak josef prijotomo)
sinopsis lokalitas masakini [buram/draft] 1

sebuah tesa dilontarkan bagi penghimpunan karya-karya yang dengan nyata memperlihatkan kesertaan arsitektur nusantara oleh para arsitek masakini. Kesertaan arsitektur nusantara hanya dimungkinkan kalau dari para arsitek itu ada kemauan terlebih dulu, baru diikuti oleh kemampuan.
Ada kemauan untuk menyertakan kenusantaraan dalam karya rancang, itu kemauan yang pertama. Yang kedua, kemauan untuk meyakinkan klien bahwa penyertaan nusantara tidak menjadikan karya arsitekturnya kalah 'hebat' daripada karya yang tidak menyertakan nusantara.
kemampuan menyertakan sudah barang tentu tidak merupakan masalah besar karena dengan kemauan keras dari arsitek perancang, pengenalan dan pemahaman akan kenusantaraan ini akan dapat dengan mudah diterapkannya dalam rancangan. selanjutnya, meski kemauan menggeluti kenusantaraan telah dipenuhi, kemauan untuk berdialog dengan klien dalam menusantara adalah tantangan yang harus dihadapi arsitek. Ada saja arsitek yang mesti membuat pertimbangan-pertimbangan sehingga akhirnya harus mengurungkan niatnya untuk menggunakan kenusantaraan dalam arsitekturnya. Bersyukur memang, kalau menjumpai klien yang dengan penuh ikut mendukung niatan arsitek untuk menusantara dalam karya arsitekturnya.

harus diakui bahwa ihwal menusantarakan arsitektur adalah 'barang baru' bagi perjalanan arsitektur di Indonesia. Namun kalau kita mau menyetarakan kenusantaraan ini dengan keklasikan di arsitektur manca [=barat], kita akan menemui sejumlah publikasi hasil penelitian dan pengkajian atas arsitektur klasik yang disertakan pada garapan masakini, salah satunya adlah dari Robert AM Stern dalam bukunya yang berjudul Modern Classicism. Pada garisbesarnya, Stern mengenali pengklasikan di karya masakini dengan memeriksa intensitas keklasikan yang disertakan dalam garapan masakini. Di situ, keklasikan dipilah menjadi keklasikan yang indrawi (visual) dan yang tan-indrawi (non-visual, misalnya tatanan/order klasik). Dengan menggunakan hasil kerja Stern ini pula sebagai pembuka jalan, penghimpunan atas karya-karya yang menusantara ini dilakukan. Mengingat bahwa sasaran utama dari himpunan ini adalah untuk memperlihatkan kemampuan nusantara untuk disertakan dalam rancangan dan garapan masakini, maka yang diutamakan dalam suguhan di buku ini adalah kesertaan nusantara yang indrawi; sedang yang tan-indrawi masih belum disuguhkan.
dalam menimbang kesertaan nusantara, berikut ini akan (diusulkan untuk) dilakukan pemilahan sebagai berikut.
-kesertaan wujudiah - kenusantaraan dihadirkan sebagai 'copy' dan karena itu nyaris tak dilakukan pengubahsuaian (modification). Bisa saja merupakan penghadiran yang menyeluruh (misal, yang dilakukan Terry Farrell), bisa pula hanya fragmen atau segmen saja (misal, Charles Moore di Piazza d'Italia).
-kesertaan sosok - kenusantaraan 'ditangkap' sebagai semacam siluet saja, dan karena itu dapat dikatakan sebagai nusantara yang disuguhkan sebagai gubahan geometri dwimatra (dua dimensi). Misanya seperti yang dilakukan oleh Graves di Humana Building atau Robert Venturi di Vanna Venturi House.
-kesertaan kenangan - wujud atau sosok nusantara tidak tersaksikan, akan tetapi dengan menikmati penggunaan bahan, warna serta tekstur dapat dengan langsung membuat orang terkenang atau teringat pada kenusantaraan (misal, garapan aldo Rossi dan Mario Botta)

pasti akan ada komentar atau malah protes, mengapakah kenusantaraan yang ditangani di sini lebih tertuju pada rupa atau bentuk, dan tidak pada ruang arsitekturalnya. Terhadap komentar atau protes seperti itu, jawabannya adalah sebagai berikut. Rupa indrawi arsitektur merupakan gerbang bagi jelajah arsitektur yang lebih mendalam baik dalam skala masyarakat maupun dalam lingkup arsitek dan calon-calon arsitek; sedang ruang arsitektur merupakan gerbang bagi jelajah akademik dan eksklusif arsitek. sasaran utama memperlihatkan kemampuan nusantara untuk ikutserta dalam kehadiran arsitektur masakini diyakini juga jauh lebih berhasil bila diawali dengan mengapresiasi pesona indrawi arsitektur (bagaikan wanita, yang cantik lebih mampu menyedot perhatian daripada yang biasa-biasa saja). Sementara itu, sebenarnya perlakuan dan sikap yang setara atas ruang dan atas bentuk arsitektur (dan yang menempatkan bentuk saja) adalah sah-sah saja adanya, bukan? Hanya dalam sisi tinjau dan konteks yang tertentu saja ada yang meyakini bahwa ihwal ruang adalah yang pertama dan utama; sekali lagi, itu bukan satu-satunya sisi tinjau dan konteks.

7 januari 2009
yu sing

17.1.09

saya bermimpi

Saya ingat semasa smp ada tugas mengarang dalam pelajaran bahasa indonesia. Saya paling tidak suka mengarang. Jadi saya berkhayal saja. Karangan saya isinya cuman khayalan. Kalau berkhayal, saya masih suka lah. Saya berkhayal bahwa nanti, tidak akan ada lagi batas-batas negara, dunia ini hanya ada satu negara, sebutlah Bumi. Semua orang bebas datang ke bagian bumi mana saja. Semua bumi menjadi kekayaan semua orang, bukan hanya sebagian milik negara tertentu. Setelah dikumpulkan, saya malu sekali. Kok buat karangan yang kekanak-kanakan. Untung guru saya tidak meledek. Tapi ternyata betul-betul terjadi, hampir lah. Sekarang semua orang bisa melihat bagian dunia lain lewat internet, bisa berhubungan dengan orang di bagian dunia lain lewat kamera web.

Saya juga pernah berkhayal bahwa seharusnya semua orang, bukan cuman artis, bisa masuk TV. Karena banyak orang yang bukan artis, punya kualitas hidup yang teramat hebat. Itu harus di-TV-kan supaya menginspirasi orang lain. Eh muncul lah acara Reality Show . Semua orang, kapan saja, tiba-tiba bisa masuk TV menjadi bagian dari acara tersebut, dari tukang becak sampai pengusaha. Walaupun tidak cuman yang positif saja yang di-TV-kan.

Saya juga dulu mulai suka banget sama batik, jauh sebelum isu motif batik nusantara dicuri patenkan oleh negara tetangga. Mulailah saya jadi fashion konsultannya istri saya. Dengan batik-batikan, dan dia suka dan banyak teman-temannya bilang penampilan istri saya sekarang lebih oke, keren. Eh..tiba-tiba sekarang batik jadi primadona semua orang semua kalangan. Padahal saya tidak suka tren, saya suka tampil berbeda. Tapi apa boleh buat, saya, istri saya, ipar saya, mertua saya..masih tetep suka batik, biarpun banyak yang juga pakai. Paling tidak sekarang lebih mudah cari berbagai jenis pakaian batik.

Sekarang saya bermimpi, bukan cuman berkhayal, masyarakat Indonesia, dari yang miskin sekalipun, bisa punya rumah yang nyaman, sehat, unik, inspiratif. Sebelum itu jadi kenyataan lagi di depan saya, tanpa saya terlibat apa-apa, maka saya mulai menjalani mimpi. HIDUP DALAM MIMPI. Itu yang saya jalani sekarang. Menyediakan diri membantu desain rumah murah dengan jasa desain murah. Sejak awal saya sadar, jalan ini penuh dengan resiko. Bisa saja saya diberi label arsitek murahan, arsitek rumah murah (doang). Padahal jasa desain rumah murah jelas-jelas kecil. Tidak rugi saja sudah luar biasa bagus.

Tapi saya percaya, bahwa rumah yang inspiratif akan mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari menjadi lebih positif. Kondisi masyarakat akan menjadi lebih positif nantinya. Jadi saya yakin dan berani mengambil resiko demi mimpi ini menjadi kenyataan dengan saya terlibat di dalamnya. Kalau ini jadi kenyataan, saya percaya hanya terjadi atas ijin Tuhan. Karena itu saya percaya, Tuhan akan selalu mencukupkan saya.

Saya bermimpi supaya bisa memenangkan sayembara desain arsitektur yang cukup bergengsi, dengan skala bangunan yang cukup besar. Dan baru-baru ini Tuhan mengijinkan itu terjadi. Bangunan menara 17 lantai sebagai pusat pelayanan akademik universitas negeri makassar cukup bergengsi buat saya. Ini juga salah satu bukti pemeliharaan Tuhan buat saya. Sebagian hadiah dapat saya jadikan modal untuk subsidi desain rumah murah, sebagian lagi dapat saya pakai untuk terus belajar meningkatkan kompetensi dari talenta yang Tuhan titipkan pada saya, dan tentunya juga sebagai bonus yang lumayan supaya tim desain saya bisa menabung.

Saat ini saya juga bermimpi, lebih banyak lagi arsitek indonesia yang mau membantu desain rumah murah agar semakin banyak masyarakat kalangan menengah ke bawah dapat memiliki ruang-ruang hidup sehari-hari yang inspiratif. Saya percaya suatu saat itu juga akan terjadi. Saya sedang memikirkan untuk menularkan mimpi ini dan membentuk lebih banyak lagi arsitek yang mau ikut menjadi agen-agen perubahan di berbagai daerah. Saya juga percaya, masyarakat nantinya sangat mampu untuk membayar arsitek untuk mewujudkan rumah mereka, jadi mereka tidak akan berhutang budi. Saat ini sebagian masih perlu subsidi, tidak apa-apa. Kenyataannya memang begitu. Tapi mereka tetap layak untuk mendapatkan rumah impian juga toh. Memberikan subsidi sedikit tidak mengapa, tapi mereka tahu dengan membayar walaupun belum seberapa, mereka bangga karena berjuang untuk mendapatkan rumah impian. Rasa memiliki dan sukacitanya akan lebih besar.

Tapi saya juga bermimpi, bahwa masyarakat yang tidak mampu membayar pun, seharusnya dapat menikmati rumah impian. Saat ini jalan itu sedang juga dijalani. Saya dan teman-teman dalam Studio Habitat Indonesia sedang merumuskan jalan untuk membantu desain dengan gratis untuk rumah sederhana di bawah nilai sekitar 40 jt.

Saya masih punya mimpi lagi. Kekayaan arsitektur dan budaya nusantara menjadi kekayaan yang dinikmati semua rakyat Indonesia. Bukan hanya mereka yang mengerti dan mendalami. Saya percaya, eksplorasi terus-menerus kekayaan ini, akan menghasilkan arsitektur kelas dunia. Saya percaya dan bermimpi, indonesia mampu menghasilkan arsitek kelas dunia yang memberikan sumbangan besar bagi dunia arsitektur dunia. Akan lahir arsitek indonesia yang dikenal di seluruh dunia. Setara dengan arsitek-arsitek kelas dunia lainnya. Kekayaan kenusantaraan perlu digali dan dibagikan. Menjalani hidup mimpi ini dimulai dengan proses penyusunan buku tentang arsitektur nusantara masa kini.
Mari kita bermimpi. Mari kita hidup dalam mimpi…..

16 januari 2009
yu sing

NGENGAT

Dari kepompong akan keluar ngengat, yang sering dipandang jauh lebih jelek dibanding kupu2. Padahal ngengat jauh lebih kuat & lebih cepat drpd kupu2. Ngengat juga menghasilkan sutera yg menjadi bahan sangat bagus utk. pakaian. Pada waktu akan keluar, ada lubang kecil dari kepompong, yg nantinya membesar dan menjadi jalan keluarnya ngengat ke alam bebas.
Kita bisa membantu ngengat keluar lebih cepat dengan memperbesar lubangnya. Tapi karena tidak sesuai dengan waktu alam, maka kemungkinan besar ngengat akan mati. (film lost, season 1)

Ketika kita berdoa meminta sesuatu dari Tuhan, sadarkah bahwa Dia tidak akan mengabulkan permintaan kita bila saatnya belum tepat? Maka kita akan terus bertanya kenapa Tuhan tidak mengabulkan doa saya? Mungkin bila Tuhan mengabulkannya, kita akan ‘mati’ karena belum cukup dewasa untuk mempertanggungjawabkan apa yang Tuhan berikan.

Jadi, tetaplah bersabar sambil terus berkarya dengan apa yang sudah dimiliki. Mungkin apa yg telah kita punya sekarang dapat menghasilkan ‘sutera’ yg berguna bagi orang banyak. Sambil terus bertanya: apa yang telah Tuhan berikan dan belum saya pertanggungjawabkan? Bukankah tanpa sadar kita lebih sering meminta lagi lebih banyak, tanpa menghasilkan dari apa yang telah Tuhan berikan sebelumnya?

24 oktober 2005
yu sing

membuat keputusan

resensi ini dikirim lanjutkan oleh teman saya dari salah satu milis.
JANGAN HANYA MENGKAJI; AMBILLAH KEPUTUSAN PADA SAAT YANG TEPAT
Bruce Hyland dan Merle Yost
Kemampuan mengambil keputusan adalah yang membedakan pemimpin dari bawahan. Organisasi-oganisasi bergerak maju karena keputusan-keputusan yang dibuat. Tugas manajerlah menggerakkan organisasi ke depan. Akan ada saat-saat anda tergoda untuk menunda keputusan, sampai semua informasi yang diperlukan sudah diperoleh. Kadang-kadang hal itu memang cocok. Tapi yang sering terjadi tidaklah demikian. Informasi tidak membuat keputusan. Andalah yang membuat keputusan!Riset, pengkajian, dan pertimbangan yang memadai memang sangat penting. Akan konyol mengelola perusahaan tanpa mengumpulkan informasi. Tetapi jarang sekali anda mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan mengenai suatu masalah. Jadi, anda hanya mempertimbangkan apa yang sudah anda peroleh, lalu membuat keputusan terbaik dan menangani segala konsekuensinya. Pembuatan keputusan menuntut pengembangan kepercayaan diri sendiri maupun kemampuan anda. Juga penting untuk menyadari bahwa mungkin sekali anda tidak selalu bisa membuat keputusan yang "tepat". Tetapi tujuannya adalah membuat keputusan yang baik. Jika anda tidak pernah membuat keputusan yang keliru, berarti anda tidak berani menghadapi resiko.Memang wajar jika orang yang baru saja menduduki kursi pimpinan menghadapi kekhawatiran ketika harus membuat keputusan. Dalam hal itu, perlu diingat bahwa dalam kebanyakan hal, anda masih mempunyai kesempatan untuk mendudukkan kembali segala sesutau pada rel semula.
Keberhasilan akan diperoleh oleh pemimpin yang membuat kesalahan tetapi terus membuat banyak keputusan yang baik, daripada "memutuskan untuk tidak mengambil keputusan".Keputusan-keputusan apa yang telah anda tunda, padahal seharusnya sudah anda buat?Jika membuat keputusan, haruskah anda mengumpulkan informasi lebih banyak atau membuat keputusan lebih cepat meskipun informasi anda kurang?Dalam bayangan anda, apa yang akan terjadi bila anda melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan anda? Seberapa jauhkah hal itu mungkin terjadi.(diadaptasi dari "Reflections for Managers," Bruce Hyland dan MerleYost)

Perlu keberanian untuk mengambil keputusan dan ternyata bukan keputusan yang tepat. Perlu ketegaran hati untuk menerima pandangan/penilaian banyak orang lain, bahwa kita telah salah mengambil keputusan. Karena biasanya orang mudah mengingat kesalahan kita dari pada keberhasilan. Padahal semua orang pernah dan harus mengalami salah. Tapi tetap lebih baik membuat keputusan dan salah daripada tidak memutuskan. Belajar dari kesalahan jauh lebih berharga daripada diam di tempat. Semoga kita sendiri bisa belajar menilai orang bukan dari kesalahannya!
11 juli 2005
yu sing

our marriage prayer

as autumn comes,
green leaves turn their colors
orange, gold, red, and burgundy
rhythmically whispering against the blowing wind
free...lightly floating in harmony...
flying...then gently rest upon the face of the earth...
Telling without words
the mystery of two people changing colors
purposely dropping their 'leaves'
so that new leaves and new lives can decorate the tree
Silently shouting the glory of The One
that gives them the breath and the meaning of life
As we commit our future into Your hands, Lord...
Please help us put down our egos
So that our lives together will become as You want it to be
Coloring the earth with You, with the blessing that You shower upon us...

januari 2003
-yu sing & jane-

15.1.09

MENARA PINISI


Karya ini merupakan pemenang pertama sayembara Gedung Pusat Pelayanan Akademik Universitas Negeri Makassar. Ini merupakan karya kami yang pertama untuk gedung tinggi (17 lantai). Tim desain: yu sing, benyamin k narkan, eguh murthi pramono, iwan gunawan.
KONSEP DESAIN
kami percaya bahwa:
1. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang agung, besar, luas, dalam, megah, dan Makassar adalah salah satunya.
2. Nilai-nilai filosofi, budaya, dan arsitektur tradisional merupakan potensi yang besar sebagai sumber inspirasi yang tidak pernah lapuk oleh zaman.
3. Adaptasi potensi dan kebijakan lokal tersebut terhadap konteks masa kini merupakan langkah penting untuk memelihara dan sekaligus mengembangkan kekayaan budaya daerah.
4. Penggalian rangkaian adaptasi kekayaan nilai-nilai tersebut sebagai sumber inspirasi desain arsitektur akan menghasilkan arsitektur kelas dunia tanpa kehilangan identitas dan konteks lokal.

Konsep dasar : Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar, dan sekaligus Sulawesi Selatan. Eksplorasi desain GPPA UNM mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa / empat persegi), dan maha karya Perahu Pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan. Serangkaian eksekusi bentuk dan detail-detail solusi desain yang bersumber pada kearifan lokal, dipercaya mampu membentuk lingkungan kampus masa kini yang berkelas internasional.
GPPA UNM sebagai IKON BARU yang merupakan gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid, merupakan ekspresi futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan Pusat Pelayanan Akademik UNM merupakan perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Kekayaan makna tersebut akan meningkatkan nilai arsitektur GPPA UNM menjadi lebih dari sekedar sosok estetis, tetapi juga memiliki keagungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM
Seperti pada Rumah Tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang, dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga teriri dari 3 bagian:
Bagian bawah berupa kolong/panggung.
Bagian kolong ini posisinya terletak 2 meter di atas jalan agar bangunan terlihat lebih megah dari lingkungan sekitarnya. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan.
Bagian badan berupa podium.
Podium terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda sebagai simbol dari tanah dan air.
Bagian kepala berupa menara.
Menara terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari layar perahu Pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.

KAKI
Bangunan kaki terdiri dari 2 bagian yaitu bagian landasan dan kolong. Bagian landasan merupakan 1 lantai semi besmen yang berfungsi sebagai area parkir dan servis. Bagian landasan ini didesain seolah-olah terletak di bawah lansekap yang ditinggikan sampai 2 meter, membentuk pagar alami sekeliling lahan. Seluruh lahan di sekeliling bangunan difungsikan sebagai hutan universitas. Di depan landasan bagian Barat terdapat danau buatan yang cukup luas berbentuk segitiga dengan kolam-kolam yang berundak mengalir ke arah kolam. Danau buatan ini berfungsi sebagai kolam penyaringan alami dari air hujan dan air kotor bekas pakai yang akan digunakan kembali sebagai sumber air bersih untuk penyiraman toilet dan taman.
Bagian kolong merupakan ruang terbuka di bawah podium sebagai ruang sosialisasi bersama. Ketinggiannya 1,5 kali ketinggian lantai lainnya untuk memberikan kesan luas dan lega. Di lantai ini terdapat fungsi kantin kampus yang sifatnya semi terbuka. Bagian landasan yang menghadap ke arah kampus eksisting didesain sebagai amphitheater dengan tangga-tangga sebagai tempak duduk di sepanjang sisi Timur bangunan.

BADAN
Bangunan Podium memiliki denah yang berbentuk trapesium dengan sisi miringnya menghadap ke jalan utama pada sisi Barat. Bangunan yang miring merupakan respon terhadap sudut lahan dan juga sebagai strategi untuk memperpanjang fasad bangunan serta sebagai kontrol visual dari luar bangunan. Orang di luar lahan akan selalu melihat bangunan secara perspektif untuk meningkatkan kualitas visual ruang kota. Dalam proses desain, bangunan podium dibelah menjadi 4 bagian sesuai dengan simbol falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan yang terdiri dari empat persegi (makna 4 unsur/kesadaran manusia akan diberikan metafora ke dalam bagian bangunan yang lainnya).

Bangunan terbelah menjadi 4 bagian (yang terinspirasi dari deretan perahu pinisi di pinggir pantai) menciptakan lorong angin dan jalur masuk bagi cahaya matahari ke dalam seluruh ruang-ruang dalam podium. Tepat di tengah sumbu axis bagian belakang bangunan menara, terdapat void kosong berbentuk elips yang memotong bangunan podium. Di bagian paling bawah void berfungsi sebagai kolam air mancur yang selalu bergemericik dengan ramp yang mengelilingi void. Void kosong di bagian tengah merupakan metafora dari lingkaran berwarna terang di pusat logo UNM, yang dijelaskan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Di puncaknya terdapat exhaust turbine untuk mengalirkan uap kolam sebagai elemen pendinginan suhu bangunan, merupakan yang metafora 3 layar segitiga yang menghadap ke arah void.
Bangunan podium juga merupakan metafora dari unsur tanah dan air. Dinding bangunan podium berupa kaca reflektor sinar matahari yang berwarna kecoklatan seperti warna tanah, dengan sirip-sirip penahan matahari yang terbuat dari stainless steel yang memantulkan cahaya seperti air. Sirip-sirip ini juga didesain sebagai bagian dari façade bangunan dengan pola ombak.

KEPALA
Bangunan menara memiliki denah berbentuk trapesium simetris, dengan façade pada kedua sisi miringnya (sisi Utara dan Selatan) menggunakan sistem struktur HIPERBOLIC PARABOLOID. Façade menara mengalami rotasi secara ritmik membentuk ekspresi bangunan yang dinamis. Dengan menggunakan sistem hiperbolic paraboloid tersebut, façade menara merupakan metafora dari layar utama perahu pinisi. Kanopi-kanopi horisontal pada façade sisi Utara dan Selatan ini dapat juga berfungsi sebagai photovoltaic untuk merubah energi matahari menjadi energi listrik. Pada façade sisi Barat dan Timur menara terdapat dinding ornamen 3 dimensi yang terbentuk dari rangkaian bidang-bidang segitiga, sebagai penahan matahari.
Bentuk bangunan menara menjadi semakin atraktif karena memiliki bentuk visual yang berlainan bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Pada puncak menara terdapat rangkaian pipa yang berirama yang dapat difungsikan juga sebagai menara telekomunikasi. Bangunan menara juga merupakan metafora dari unsur angin dan api. Façade layar mewakili unsur angin, sedangkan puncak menara merupakan penyederhanaan dari bentuk lidah api.

HEMAT ENERGI
Panggung, lorong angin, kolam, danau buatan, taman atap (di atas podium), hutan universitas dan ventilasi silang bangunan merupakan serangkaian sistem yang bekerja untuk mendinginkan suhu di sekitar bangunan, serta memberikan kesejukan dan ketenangan.
Danau buatan berfungsi sebagai sistem penyaringan air kotor dan air hujan untuk digunakan kembali.
Bangunan yang terbelah-belah memungkinkan cahaya alami dapat menerangi semua ruang dalam.
Sirip-sirip secondary skin dan kaca reflektor matahari mengurangi radiasi panas matahari langsung.
Kanopi-kanopi photovoltaic (pada façade samping menara) dan kincir angin vertikal (pada taman atap podium) sebagai sumber energi listrik berkelanjutan. Saat ini sudah ada teknologi photovoltaic yang dapat langsung digunakan sebagai energi pendingin ruangan / AC tanpa melalui konversi menjadi energi listrik. Dengan demikian tidak akan ada energi yang terbuang di dalam proses konversi energi.

RAMAH LINGKUNGAN
Lansekap GPPA UNM didesain seoptimal mungkin untuk mendukung proses belajar dan sosialisasi antar penghuni kampus yang nyaman. Seluruh lahan di sekeliling bangunan dimanfaatkan sebagai lansekap yang menjadi bagian dari bangunan dan meningkatkan kualitas ruang di dalam kompleks kampus UNM.
Berbagai elemen lansekap yang utama adalah:
Hutan kampus di sekeliling bangunan GPPA UNM.
Hutan kampus dengan berbagai jenis pohon peneduh antara lain berfungsi sebagai:
- penyaring debu dan kebisingan suara dari jalan dan lingkungan sekitar.
- sumber penghasil Oksigen dan penyerap polutan.
- pembentuk ekosistem baru bagi berbagai burung, kupu-kupu, atau serangga lainnya.
- pagar pembatas alami antara jalan / orang luar dengan bangunan / penghuni kampus.
Pemisahan antara jalur kendaraan dengan jalur pejalan kaki.
Parkir dan drop off kendaraan diletakkan pada lantai semi besmen, jalan penghubung antara kampus eksisting dengan GPPA UNM dialihfungsikan menjadi jalur pedestrian dengan pohon-pohon peneduh di kiri-kanannya.
Danau buatan dan kolam elips.
Danau buatan dan kolam elips di antara bangunan yang menimbulkan suara gemericik air sebagai elemen meditatif.
Ruang terbuka bersama.
Ruang di bawah podium sebagai ruang terbuka bersama yang dilengkapi dengan kantin kampus, berbagai tempat duduk-duduk, tempat belajar, dan fasilitas hot spot.
Teater terbuka.
Amphitheatre sebagai penghubung antara ruang terbuka bersama dengan kampus eksisting. Amphitheatre ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai pertunjukkan seni dan budaya atau acara informal lainnya.
Taman atap.
Taman di atas atap podium sebagai ruang meditasi dan sumber inspirasi, yang juga turut membantu mengurangi dampak pemanasan global dengan mengembalikannya sebagai ruang hijau.