[catatan lama di facebook yang sayang dibuang:P]
Batas-batas antar Negara seringkali menjadi masalah. Tulisan ini dibuat akibat berita-berita yang gencar soal perang hamas-israel, yang lebih sering disebut perang palestina-israel. Walaupun kabarnya palestina tidak sama dengan hamas atau sebaliknya. Katanya hamas hanya sebagian kecil penduduk palestina. Berita yang gencar dan sindrom pemihakan orang-orang membuat saya banyak merenung.
Kenapa agama memisahkan manusia? Bukankah agama itu jalan untuk mencari dan menemukan Tuhan? Kenapa manusia takut dipengaruhi agama lain? Kenapa agama harus dibela? Kalau betul agama itu jalan untuk menemukan Tuhan, bukankah justru agama itu harus diperbincangkan lebih banyak dan sering daripada perang? Bukankah justru kejam bila jalan menuju Tuhan tidak diberitakan, artinya sama dengan membiarkan manusia lain agama berjalan menuju neraka? Bukankah justru agama yang berbeda-beda harusnya mempersatukan manusia untuk saling berbagi dan bercerita mana jalan yang benar untuk menemukan Tuhan? Bukan mengasingkan, mengharamkan, menajiskan, atau menghindari pertemuan, pengaruh, atau perbincangan dengan agama lain.
Kalau memang banyak jalan ke surga, mengapa jalan agama-agama lain itu sangat bertolak belakang? Bukankah Tuhan cuman satu? Artinya tidak banyak jalan ke surga. Artinya ada jalan yang benar ada jalan yang salah. Artinya manusia harus saling bercerita, berdiskusi, berbagi tentang jalan itu, tanpa rasa takut dituduh menyesatkan atau memurtadkan manusia lainnya. Kalau manusia lain mengambil jalan yang salah, melenceng ke kiri atau ke kanan, bukankah seharusnya justru dirangkul, dikasihani, diberikan pengertian, diceritakan tanpa paksaan jalan mana yang sebetulnya benar? Bukankah Tuhan pun bahkan tidak pernah memaksa manusia untuk mengambil jalan yang mana? Bukankah kebebasan menentukan jalan sendiri adalah anugerah Tuhan bagi manusia yang sejati, yang punya kehendak tidak seperti mesin atau robot?
Dan kalau akibat agama, manusia berperang saling menghancurkan, bukankah itu bukti manusia salah memposisikan fungsi dan maksud agama sesungguhnya? Kalau memang sudah salah kenapa dilanjutkan? Kenapa menceritakan atau membagikan jalan untuk menemukan Tuhan menurut masing-masing agama itu dilarang atau dibatasi? Bukankah Surga itu milik Tuhan, bukan milik manusia apalagi agama?
Begitu juga bumi ini. Tuhan lah pemiliknya. Bukan manusia. Apa hak manusia untuk membatasi manusia lainnya menikmati sebagian tanah yang ada di bumi? Kenapa kekayaan di sebagian tanah di bumi ini hanya dinikmati oleh sebagian manusia yang tinggal di atas tanah tersebut? Bukankah tanah yang kaya itu milik Tuhan? Bukankah manusia tidak bisa berlomba atau bahkan memilih untuk lahir di tanah mana? Bukankah kekayaan bumi ini sudah Tuhan ciptakan cukup untuk dipelihara, dinikmati, diolah oleh semua manusia yang tinggal di bumi? Kenapa masih banyak manusia mati kelaparan di bumi ini? Kenapa manusia yang mati kelaparan di atas tanah yang miskin tidak dapat menikmati makanan yang dapat dihasilkan dari tanah yang kaya? Kenapa manusia yang hidup di atas tanah yang kaya merasa memiliki tanahnya itu lebih daripada manusia yang hidup di tanah yang lain? Bukankah bumi ini milik Tuhan? Bukan milik manusia?
Mengapa bumi ini dibagi-bagi oleh batas-batas negara? Mengapa tidak hanya ada satu negara saja: BUMI. Dan ada banyak kota: INDONESIA, AMERIKA, PALESTINA, ISRAEL, RUSIA, CHINA, IRAN, INDIA, KOREA, dan lain-lain. Mengapa pemeliharaan bumi tidak dikerjakan bersama-sama oleh semua manusia yang hidup di atas bumi ini? Mengapa manusia membagi bumi ini menjadi banyak negara? Mengapa tidak menciptakan BUMI tanpa NEGARA?
10 februari 2009, dari kota indonesia negara bumi
yu sing
Batas-batas antar Negara seringkali menjadi masalah. Tulisan ini dibuat akibat berita-berita yang gencar soal perang hamas-israel, yang lebih sering disebut perang palestina-israel. Walaupun kabarnya palestina tidak sama dengan hamas atau sebaliknya. Katanya hamas hanya sebagian kecil penduduk palestina. Berita yang gencar dan sindrom pemihakan orang-orang membuat saya banyak merenung.
Kenapa agama memisahkan manusia? Bukankah agama itu jalan untuk mencari dan menemukan Tuhan? Kenapa manusia takut dipengaruhi agama lain? Kenapa agama harus dibela? Kalau betul agama itu jalan untuk menemukan Tuhan, bukankah justru agama itu harus diperbincangkan lebih banyak dan sering daripada perang? Bukankah justru kejam bila jalan menuju Tuhan tidak diberitakan, artinya sama dengan membiarkan manusia lain agama berjalan menuju neraka? Bukankah justru agama yang berbeda-beda harusnya mempersatukan manusia untuk saling berbagi dan bercerita mana jalan yang benar untuk menemukan Tuhan? Bukan mengasingkan, mengharamkan, menajiskan, atau menghindari pertemuan, pengaruh, atau perbincangan dengan agama lain.
Kalau memang banyak jalan ke surga, mengapa jalan agama-agama lain itu sangat bertolak belakang? Bukankah Tuhan cuman satu? Artinya tidak banyak jalan ke surga. Artinya ada jalan yang benar ada jalan yang salah. Artinya manusia harus saling bercerita, berdiskusi, berbagi tentang jalan itu, tanpa rasa takut dituduh menyesatkan atau memurtadkan manusia lainnya. Kalau manusia lain mengambil jalan yang salah, melenceng ke kiri atau ke kanan, bukankah seharusnya justru dirangkul, dikasihani, diberikan pengertian, diceritakan tanpa paksaan jalan mana yang sebetulnya benar? Bukankah Tuhan pun bahkan tidak pernah memaksa manusia untuk mengambil jalan yang mana? Bukankah kebebasan menentukan jalan sendiri adalah anugerah Tuhan bagi manusia yang sejati, yang punya kehendak tidak seperti mesin atau robot?
Dan kalau akibat agama, manusia berperang saling menghancurkan, bukankah itu bukti manusia salah memposisikan fungsi dan maksud agama sesungguhnya? Kalau memang sudah salah kenapa dilanjutkan? Kenapa menceritakan atau membagikan jalan untuk menemukan Tuhan menurut masing-masing agama itu dilarang atau dibatasi? Bukankah Surga itu milik Tuhan, bukan milik manusia apalagi agama?
Begitu juga bumi ini. Tuhan lah pemiliknya. Bukan manusia. Apa hak manusia untuk membatasi manusia lainnya menikmati sebagian tanah yang ada di bumi? Kenapa kekayaan di sebagian tanah di bumi ini hanya dinikmati oleh sebagian manusia yang tinggal di atas tanah tersebut? Bukankah tanah yang kaya itu milik Tuhan? Bukankah manusia tidak bisa berlomba atau bahkan memilih untuk lahir di tanah mana? Bukankah kekayaan bumi ini sudah Tuhan ciptakan cukup untuk dipelihara, dinikmati, diolah oleh semua manusia yang tinggal di bumi? Kenapa masih banyak manusia mati kelaparan di bumi ini? Kenapa manusia yang mati kelaparan di atas tanah yang miskin tidak dapat menikmati makanan yang dapat dihasilkan dari tanah yang kaya? Kenapa manusia yang hidup di atas tanah yang kaya merasa memiliki tanahnya itu lebih daripada manusia yang hidup di tanah yang lain? Bukankah bumi ini milik Tuhan? Bukan milik manusia?
Mengapa bumi ini dibagi-bagi oleh batas-batas negara? Mengapa tidak hanya ada satu negara saja: BUMI. Dan ada banyak kota: INDONESIA, AMERIKA, PALESTINA, ISRAEL, RUSIA, CHINA, IRAN, INDIA, KOREA, dan lain-lain. Mengapa pemeliharaan bumi tidak dikerjakan bersama-sama oleh semua manusia yang hidup di atas bumi ini? Mengapa manusia membagi bumi ini menjadi banyak negara? Mengapa tidak menciptakan BUMI tanpa NEGARA?
10 februari 2009, dari kota indonesia negara bumi
yu sing
- Stefani Aldrine Alouwthe monster side of humanity kali ya ka?? hehe.. jadi melihat dan berpikir, mungkin terkadang manusia itu berjuang terlalu berat dan mati2an dalam membela haknya dan menganggap hal itu sebagai sebuah kebenaran, kemudian mulai berpikir bahwa... hal itu merupakan kebenaran itu sendiri, bahkan yang lebih parah, berpikir bahwa Tuhan yang menghendaki semua itu terjadi..
dan tanpa sadar, semua perbuatan dia yang mengarah pada yang dia anggap perbuatan baik itu, mengubah dia jadi seseorang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang dia mau, dan perlahan mengubah dia jadi monster, bukan lagi hero..
masuk akal ga?? hehe..10 February 2009 at 09:26 · · - Raymond Adhy baru baca ini di milis forum AMI juga...
apa mungkin ini maksud john lennon dalam lagu imagine ya?10 February 2009 at 09:59 · · - Rio S. Migang Pertanyaan anda sebenarnya blh sy blg sdah masuk ranah teologis..sy rekomen 3 judul buku terbitan momentum.Buku 1nya mengenai Iman, Penderitaan dan Hak Asasi Manusia, buku 2nya mengenai Dosa dan Kebudayaan, buku 3nya brjudul Pemuda & Krisis Zaman. sy beberapa x ulang bc n sy rasa isinya sgt penting buat byk org.10 February 2009 at 12:47 · ·
- Endy Yudho Prasetyoteori ini ada di ilm fiksi STAR TREK karya Gene Roddenbery, mungkin kita semua sudah pada tahu film itu, bahwa bumi mulai menghilangkan batas negara ketika manusia menemukan makhluk berintelegensia lain selain dirinya, dan merasa perlu bers...atu demi keutuhan umat mereka....
apa perlu kita diserang alien agar kita semua bersatu, berdamai?.... dan mungkin ketika waktunya itu tiba alien tidak perlu susah payah membinasakan kita, karena kita sudah saling membinasakan....10 February 2009 at 14:44 · · - Dydy Dyah pas sama lagu Imagine10 February 2009 at 22:11 · ·
- Yu Sing sy tidak setuju dgn image yg ingin seandainya tdk ada surga & neraka.bagian itu sy tdk setuju.10 February 2009 at 23:30 · ·
- Hizrah MuchtarSing..Lennon kan atheis kali..jadi dia gak percaya surga dan neraka..Tapi ada benernya juga loh dia. Karena banyak orang (extrimist) yang menghalalkan segala cara karena yakin balasannya surga. Jadi atas nama surga dia berbuat kerusakan.
Uns...ur keyakinan/agama aku rasa memang punya penting dalam konflik ini. Tapi dari berbagian kajian para pakar bertahun-tahun ini, masalah utamanya sepertinya lebih berbau politik-ekonomi tingkat global. Kata kuncinya adalah: penindasan, kesewenang-wenangan, kerakusan atas kekuasaan di wilayah yang lebih luas (Timteng) dll. yang pasti akan mengakibatkan perlawanan bila ini terjadi di belahan dunia manapun. Ketamakan manusia...
Saya rasa semua manusia yang berhati nurani di kedua negara pasti tak menginginkan pertumpahan darah atas nama apapun. Tidak ada satupun agama atau keyakinan yang ada di muka bumi ini yang mengajarkan kejahatan, for sure...
Hidup John Lennon mah pokoknya! hehehe...11 February 2009 at 09:21 · · - Yu Singzai, setuju
itulah manusia sok kuasa, sok kuasa atas tanah titipan Tuhan, sok kuasa atas negara yg dia lahir tanpa tahu di mana, sok kuasa atas tanah negara dgn merusak lingkungan, eksploitasi tak bertanggung jawab..org 2 ini tdk dihukum seb...erat pencuri yang mencuri karena butuh makan lalu digebukin massa sampe setengah mati.
para orang-orang sok kuasa asik2 aja.
mangkanya jangan sok kuasa, krn Tuhan Mahakuasa11 February 2009 at 09:50 · · - Dydy Dyahbtw Sing, jadi mikir juga nih...
bedanya negara satu dan lainnya itu kan selain wilayah, juga different sets of rules. Apa mungkin di bumi yang diisi berbagai bangsa ini cocok dengan rules yang sama?
Lagipula kalo ga salah sudah naluri makhlu...k hidup (i.e manusia dan hewan) untuk menandai teritori, di mana dia bisa hidup dengan aturannya sendiri, yang cocok untuk dirinya (dan komunitasnya).
gimana menurutmu Sing?11 February 2009 at 10:09 · · - Yu Singrules beda 2 kan ga maslaah, sama aja papua ama jakarta beda.
yg sy maksud itu kepemilikan tanah
bukan milik negara tapi milik Tuhan,
jd semua bumi dan segala isinya milik semua manusia bumi, bukan milik negara2 ttn. jadi pemakaian, pemelihara...an, pemanfataan dll juga utk semua manusia. soal teritori yah ga masalah juga, sama aja dgn skrg, mau pindah2 soka aja, mau tetep sok aja. tetep boleh berkelompok kok, dgn sikap positif thd kelompk lain
bukan begitu?
jadi apa yg terjadi di belahan bumi lain juga hrsnya urusan kita juga, bukan cuman urusan negara itu. kesulitan di bantu semua, kekayaan untuk semua, dgn prinsip keadilan, bukan prinsip ekonomi ato politik.
tapi apa mungkin bumi tanpa negara? tunggu jaman starstrek spt kt endhy di atas?11 February 2009 at 11:12 · · - Hellen PratamaSing, Bumi Tanpa Negara adalah sebuah realita "Shaloom" yang sesungguhnya. When God Created the world etc, He created all in good condition, and all of the creature been created to serve His Perfect Will , all according to His Plan will liv...e in "Shaloom" -->But the shaloom has ruined by the fallen of mankind. So all the creature is working in the way it is not supposed to be. he he he.
So jika kita bermimpi Bumi tanpa Negara,pertama tama shaloom harus terjadi dulu tuh.... dan setiap kita yang sudah punya alami shaloom, dan punya awareness akan tidak idealnya kehidupan di bumi ini, kudu menjadi promotor shaloom. Ntar kalo anakmu lahir, ide bagus juga untuk bisa diberi nama Shaloom he he he.12 February 2009 at 19:25 · · - Yu Singanak biologis sy sudah lahir, arga kaleb prabhaswara namanya:
gunung, setia & berani, terang...dgn harapan menjadi terang dgn berani & setia di atas gunung yg tinggi..supaya menerangi bumi ini.
anak saya yg sekarang hampir lahir adalah buku mimpi RUMAH MURAH. ini anak pikiran, karya, semangat, cita-cita...=)12 February 2009 at 20:30 · · - Rio S. Migangselamat bung atas kelahiran anak kesepuluhnya (hehe..bener ya?)..mengenai satu negara sy jd ingat peristiwa menara babel di bible. prstiwa penting yg dicatat ckp teliti stlh masa air bah, dimana manusia yg tdk ingin prstiwa sama menimpa mrk... kmbali, lalu brusaha mperstukan kmbali sluruh umat manusia ke dlm satu bahasa, st pmerintahan, & berbagai bentuk prsatuan lainnya untuk kebaikan bg berbagai sk bangsa dunia tsb. Namun kemudian diceraiberikan oleh Tuhan baik budaya n sk, karena mrk "melanggar" st prinsip kekekalan yg tdkmungkin dirubah, yakni bahwa manusia dicipta unik & berbeda brdasar Imago Dei.Perbedaan inilah yg menjadi dasar mengapa terbentuk pmerintahan yg berbeda2, sehingga spt yg Kristus katakan bhw, pmerintah adalh wakil Tuhan d muka bumi. Pmerintah yg memerintah suatu negara pasti mewakili kumpulan2 komunitas yg berbeda2 namun memiliki latar belakang (budaya, bhs, geografis, visi kolektif, ect) yg cenderung mirip tp tdk sama (analog paradoks keilahian & kemanusiaan Kristus)16 February 2009 at 20:03 · ·
- Yu Sing mas rio, manusia diceraiberaikan bukan krn perbedaan, toh dr awal tdk dicerai beraikan. tetapi setahu sy karena keinginan mnusia membuat menara yg menjangkau Tuhan. bukan begitu? skrg pun di satu negara, banyak pemerintahan kota masing2. kira2 begitu yg sy maksud. bagaimanapun ini hanyalah mimpi yg cenderung khayalan akibat ketidakadilan yg terjadi di bumi ini. akibat byknya manusia tdk hidup sebagai manusia yg layak di bumi ini, akibat akses thd bumi dibatasi oleh manusia yg merasa sebagian bumi ini milik mereka17 February 2009 at 08:07 · ·
- Joni A KotoBung Yu Sing.
Ini adalah pertanyaan abadi setiap manusia yang banyak berfikir tentang kehidupan umat manusia . Ini adalah sebuah pertanyaan yang ckp sering dilontarkan oleh `hati` dan `pikiran` yang singgah di zona `trans` antara keduniawian... dan keTuhanan.
Sesaat anda akan berada antara langit dan bumi dn melihat manusia dari tempat yang lebih tinggi, beberapa ratus kilometer dari bumi dn anda melihat makhluk-makluk kecil, egois, bodoh dan saling bertentangan. Yang kita yakini tercipta dari satu individu..kenapa bs begini?? kenapa mrk tidak se`sadar` anda atau Lennon??
Perpecahan dan menyatunya kembali manusia sudah digariskan dalam kitab2 suci dan sebagian sudah dijalani manusia. Di saatnya nanti manusia menyatu tidak ada lagi ras, agama, dan negara yang dominan. Manusia akan mulai menyatu di saat sulit paling extrem dlm sejarah.
Pertanyaan anda cepat lambat akn dijawab oleh keimanan anda sendiri kenapa Tuhan membuat manusia berjalan spt ini. Tentu Dia ada maksudnya..
Salam!
1 komentar:
Mungkin karna memang udah sifat dasar manusia yang serakah dan penuh kebencian.. yang tak lain disebabkan karena kebodohan yang masih ada dalam diri ini...
Susah juga kalau mau menuntut semuanya berjalan sesuai keinginan kita....
hehehe...
:)
Posting Komentar