pagi
ini saya menerima email yang membuat saya merinding. sudah hampir 3 tahun buku
mimpi rumah murah terbit. ( http://www.facebook.com/note.php?note_id=48127419118 )
Dan sampai hari ini buku itu membawa saya mengenal banyak orang
yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Buku ini seperti menjadi pintu teras,
yang membuka dirinya sendiri kepada orang-orang berbagai profesi dan bidang
keahlian yang setelah berkenalan akan menjadi teman yang baik. Begitu juga
banyak klien saya selanjutnya menjadi teman bercerita.
Setelah minta ijin, saya salin emailnya di bawah ini:
"Saudara Yu Sing yang baik,
Sebenarnya sejak 2 hari lalu, saya sudah "berdialog"
dengan Anda.
Buku Anda "Mimpi rumah murah" saya temukan di toko
barang bekas yang baru
saja buka di dekat rumah. Lalu tadi siang di Gramedia saya
kembali melihat sebuah buku lainnya, dimana Anda terlibat "Anggaran
minimal, rancangan maximal". Saya merasa beruntung membaca dan mendalami
buku2 Anda, karena saya merasa bertemu dalam pemikiran, konsep,
pendekatan dan estetika.
Saya ingin mengucapkan selamat pada Anda dengan karya2 Anda
yang, bagi saya,
sangat mengesankan dan berpihak pada mereka dengan keuangan
terbatas dan sarat dengan pemikiran dan konsep yang matang .
Mendaur ulang banyak elemen yang Anda sulap menjadi
keindahan yang penuh
tanggung jawab dan makna.
Sekali lagi SELAMAT dan semoga Anda di jalan panjang
karier yang menanjak
(dan sulit!) , tetap setia pada hal2 yang Anda perjuangkan dan
penting di jaman yang serba instan,cepat dan main buang ini.
Mungkin saya perlu memperkenalkan diri saya dulu. Saya seorang
antropolog
perempuan dan bekerja di Indonesia Timur di bidang pembangunan
desa (rural development).
Sehingga rumah2 yang Anda ciptakan dengan tradisi lokal
akrab dengan diri saya (rumah betang, rumah Sasak, dll.). Lapangan sekarang ini
adalah NTT, NTB, Papua, Timor Leste, Sulawesi, dan Kalimantan (Selatan
dan Utara). Saya memang tertarik sekali pada arsitektur lokal, yang di
antropologi dimasukan sebagai "material culture" atau juga
etnografika.
Sayang sekali saya "gaptek", sehingga tidak faham
memotret dan
mendokumentasi rumah2 tradisional yang saya jumpai
di lapangan. Namun bagaimana sibuknya sekalipun, saya selalu menyempatkan
diri berkunjung ke rumah2 tradisional di lapangan dan kalau ada kesempatan,
bersama menikmati makanan lokal setempat dan proses pembuatannya. Karena hal2
ini tidak saja banyak sekali mengatakan tentang budaya dan kelompok
yang dikunjungi, tapi juga demikian berarti bagi diri saya sendiri.
Saya harap Anda tidak merasa janggal menerima mail
ini . Tapi saya benar
merasa seakan bertemu teman dengan pemikiran, pendekatan
dan ide2 yang sama, walaupun sektor berbeda . Terima kasih untuk buku2 Anda,
mereka masih akan menemani saya di hari2 mendatang di Jakarta maupun di
lapangan.
Salam
Suwan."
mudah-mudahan ini ikut memberi semangat untuk teman2 arsitek
muda dan calon arsitek untuk tidak pernah berhenti melayani desain rumah murah
dan mengkinikan arsitektur nusantara.
selamat pagi!
12 maret 2012
yu sing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar