29.10.08

INSPIRASI LOKAL DALAM SEBUAH RUMAH

Proyek : Rumah Tanjung Mas Raya, Jakarta Selatan
Luas rumah / lahan : 232 m2 / 300 m2.
Tim desain : GENESIS : Yu Sing, Benyamin Narkan, Eguh Murthi Pramono, Iwan Gunawan.
Kekayaan Indonesia
Indonesia adalah negeri sejuta budaya. Keanekaragaman memang sudah menjadi kekayaan negara ini bahkan sejak belum bernama Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan jumlah pulau terbanyak, dan kemungkinan juga negara dengan jumlah budaya terbanyak. Demikian pula dengan arsitekturnya. Keanekaragaman arsitektur vernakular Indonesia merupakan harta melimpah yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Ciri-ciri fisik, makna filosofis, adaptasi terhadap iklim, dan ornamen merupakan serangkaian harta karun yang masing-masing kekayaannya dapat menjadi sumber pembelajaran. Karena Arsitektur bukan melulu soal bentuk fisik. Namun entah mengapa, sepertinya harta karun yang melimpah ini kurang mendapat tempat yang terhormat di negeri sendiri. Padahal banyak negara lain yang iri akan kekayaan budaya yang dimiliki negara kita. Buku-buku tentang budaya maupun arsitektur tradisional Indonesia kebanyakan ditulis oleh orang asing. Dan sampai saat ini pun belum ada seri buku yang lengkap yang membahas semua budaya maupun arsitektur tradisional yang ada di Indonesia. Lain halnya dengan buku sejarah perkembangan arsitektur dunia yang dapat kita dapatkan dengan mudah. Barangkali akibat kurangnya tulisan tentang arsitektur tradisional Indonesia, perkembangan arsitektur Indonesia pun lebih banyak dipengaruhi oleh arsitektur negara Barat. Tentunya ini bukan sedang bicara mengenai benar dan salah. Tetapi mengenai pilihan dan penghargaan terhadap karya bangsa sendiri. Ketika isu motif batik kita dicuri oleh negara tetangga, barulah batik dicintai kembali untuk menjadi pakaian sehari-hari dari berbagai kalangan, dari anak-anak sampai orang tua. Padahal keindahan dan kekayaan batik sudah ada dari dulu. Mudah-mudahan jangan sampai arsitektur tradisional Indonesia dihak-patenkan oleh negara lain dulu, baru para arsitek Indonesia menghargainya.

Inspirasi Lokal
Berpijak pada pemikiran tersebut, saat ini GENESIS mengadopsi lokalitas sebagai salah satu sumber inspirasi dari karya-karyanya. Salah satunya adalah Rumah Tanjung Mas Raya ini. Desain rumah tinggal selalu menarik untuk digali karena sifat pribadinya untuk setiap pemilik, tantangan detailnya, suasana ruangnya maupun konteksnya (dana, lingkungan, iklim, filosofis). Sebelum memulai desain, perbincangan yang cukup mendalam tentang profil keluarga pemilik menjadi hal yang sangat penting agar desain rumah tinggal menjadi cerminan dari karakter pemiliknya. Melalui perbincangan awal tersebut, terungkap bahwa pemilik pernah diberikan desain dan revisi beberapa kali tetapi belum juga sesuai dengan keinginannya. Hal ini menjadi peringatan sekaligus tantangan bagi GENESIS bahwa pemilik memiliki tuntutan yang cukup tinggi dan kesungguhan dalam mewujudkan rumah impiannya. Memang sangatlah logis untuk berhati-hati dalam perencanaan desain dan pemilihan arsitek. Karena dalam pembangunan sebuah rumah tinggal akan dipertaruhkan sejumlah biaya yang tidak sedikit, sesuai kemampuan masing-masing pemiliknya. Kadangkala biaya tersebut merupakan hasil tabungan bertahun-tahun. Sehingga biaya jasa desain yang tepat dan sebanding dengan nilai rumahnya merupakan pilihan yang tepat.
Proses menemukan ‘karakter’ yang sesuai dengan pemilik rumah selalu menjadi kesenangan tersendiri. Di dalamnya terdapat unsur tebak-menebak, coba-coba, dan spekulasi. Bila salah menebak, bisa jadi klien mengurungkan niatnya untuk memakai jasa arsitek tersebut. Tetapi bila tidak berani berspekulasi pun, desain akan menjadi biasa dan kurang unik. Melalui berbagai pertimbangan, akhirnya kami memberikan proposal desain yang mengadaptasi beberapa prinsip arsitektur tradisional. Di antaranya adalah prinsip rumah panggung, bangunan lumbung di depan rumah, serta massa rumah yang tipis agar cahaya dan ventilasi alami dapat mengalir dengan lancar.

Penataan Ruang
Pemilik rumah merupakan pasangan muda dengan suku Batak dan Jawa, yang menjadi dasar bagi adaptasi desain rumahnya. Bagi penataan ruangnya maupun bagi perwujudan tampaknya. Proposal desain awal hanya berupa denah dengan penjelasan-penjelasan tentang penataan ruangnya. GENESIS memberikan usulan desain yang cukup berani buat sebuah rumah tinggal di atas lahan perumahan yang tidak terlalu luas. Lahan berbentuk kotak dengan ukuran lebar 15 meter dan panjang 20 meter menghadap ke arah Utara. Seluruh fungsi utama diletakkan dalam satu massa dua lantai di bagian belakang lahan. Massa tersebut berukuran 4m x 20m dengan orientasi utara-selatan agar terhindar dari panas matahari langsung. Massa rumah inti ini diletakkan dengan jarak 125 cm terhadap batas lahan belakang, dan diberi teras juga selebar 125 cm di bagian depannya. Ruang-ruang pada lantai satu merupakan ruang aktivitas bersama, seperti pantri, ruang makan, dan ruang keluarga yang didesain terbuka seperti pada bagian bawah rumah panggung. Sedangkan lantai duanya merupakan ruang-ruang privat, yaitu dua buah kamar tidur anak dan kamar tidur utama. Kamar tidur tamu mengambil sebagian ruang di lantai satu. Dalam perkembangan desain, ruang-ruang di pojok kiri dan kanan massa utama ini terpaksa harus menempel dengan batas lahan belakang, agar ukuran ruang lebih luas. Namun demikian pada bagian tengahnya tetap diberi jarak 125 cm sehingga cahaya serta ventilasi silang dapat mengalir ke semua ruang. Dapur diletakkan di bagian depan lahan terpisah dari massa utama, seperti rumah lumbung pada rumah-rumah tradisional beberapa daerah di Indonesia. Ruang-ruang servis diletakkan di atas dapur. Sedangkan garasi didesain berupa ruang terbuka yang multifungsi dengan pemandangan ke arah taman. Garasi hanya berupa halaman parkir / carport yang diberi atap kaca dengan plafon deretan batang bambu yang cukup rapat. Dalam fungsinya, garasi ini dapat menjadi ruang tambahan bagi rekreasi keluarga, seperti misalnya ruang bermain anak, atau tempat menyelenggarakan pesta kebun untuk berkumpul bersama keluarga besar.
Tampak rumah pada massa utama merupakan penyederhanaan dari atap rumah Batak, dengan bentuk atapnya yang menonjol. Sedangkan massa ‘lumbung’ dua lantai di bagian depan rumah diselesaikan sesederhana mungkin agar sosok rumah utama di belakangnya tetap menjadi yang utama. Massa lumbung hanya berupa massa kotak utuh dengan sedikit detail lubang-lubang pada sekeliling dinding lantai dua. Material utama dinding rumah ini berupa dinding bata merah ekspos yang merupakan material yang sangat mendasar dan tradisional. Tumbuhnya sedikit lumut pada dinding tidak menjadi pantangan karena karakter rumahnya yang natural.
Suasana Tempat Peristirahatan
Rumah ini didesain dengan memaksimalkan interaksi penghuni rumah dengan ruang luar. Semilir angin sepoi-sepoi, gemerisik dedaunan, lukisan bayangan matahari, nyanyian burung di pepohonan, gemericik air, atau paduan suara serangga di malam hari merupakan serangkaian pengalaman yang memanjakan tubuh. Memang pengalaman inilah yang biasanya kita dapatkan pada rumah-rumah tradisional di Indonesia. Kelelahan aktivitas perkotaan digantikan oleh suasana peristirahatan ketika kembali ke rumah. Taman di bagian depan rumah direncanakan berupa taman tropis yang rimbun dengan penanaman beberapa jenis sayuran. Sedangkan taman antara massa di dalam rumah direncanakan lebih banyak rumput dengan aksen beberapa pohon peneduh. Taman dalam merupakan halaman rumput yang cukup luas bagi anak-anak bisa berlari-lari bebas. Di antara dapur dan massa utama terdapat teras kayu yang cukup luas yang sengaja didesain sebagai ruang luar di antara taman dan bangunan. Sifatnya cukup privat untuk merasa berada di dalam rumah, tetapi juga cukup terbuka untuk merasakan suasana berada di alam terbuka. Teras kayu ini dapat berfungsi sebagai ruang makan informal, ruang meditasi, ruang baca buku, atau sekedar ruang untuk leyeh-leyeh menikmati cuaca tropis yang ramah dengan suguhan singkong goreng dan kopi tubruk.


september 2008
yu sing

2 komentar:

gamabw mengatakan...

di dalam bukunya menyajikan rumah model ini juga mas ?

dan kalau mau di desain kan kira2 biayanya berapa ya mas...?

mudah2an sesuai dengan ide rumah2nya tarifnya juga merakyat cocok dengan kami pegawai yang pengasilan cukup tapi maunya macam2 he..he.. :P.

yu sing mengatakan...

mas gamabw
hubungi sy lewat jalur pribadi yah:
kirim email ke sing@bdg.centrin.net.id
terima kasih,
salam